Monday, June 20, 2011

Kulit Keriput Karena Faktor Genetik

Add caption
Pengeriputan pada kulit akan terjadi pada siapapun. Baik laki-laki maupun wanita. Kulit keriput adalah suatu proses alami, semakin tua seseorang maka kulit pun akan semakin kendur dan keriput. Selain disebabkan karena proses penuaan, kulit yang keriput pun dapat disebabkan karena beberapa faktor lain.
 
Faktor genetik
Meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar, namun faktor genetik merupakan salah satu penyebab pengeriputan pada kilit seseorang.
"Faktor genetik hanya mempengaruhi 20 hingga 30 persen. Jadi, Anda harus lebih banyak mengontrol dan menjaga kekuatan kulit," kata Doris Day, Asisten Profesor Dermatologi di New York Medical Center.
 
Gula
"Gula akan merusak kolagen dan elastin (serat yang mendukung kekuatan kulit), yang dapat menyebabkan kulit mengendur dan keriput," jelas Leslie Baumann, dermatologist di Miami Beach.
Pencegahan: Membatasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan roti putih. Kurangi juga minuman ringan (soft drink), permen dan madu. Makanan tersebut dengan cepat diubah menjadi gula dalam tubuh.
Jika Anda sangat ingin makan manis, lebih baik pilih camilan seperi cokelat hitam (dark Chocolate). Kandungan antioksidan pada cokelat hitam dapat melindungi kulit dari radikal bebas.
Anda juga harus meningkatkan konsumsi vitamin C. Ellen Marmur, dokter kulit di New York City mengatakan, vitamin C membantu menghasilkan kolagen. Pepaya, stroberi, brokoli, jeruk dan kiwi merupakan makanan yang mengandung banyak vitamin C.
 
Sering naik pesawat
Mungkin Anda bertanya-tanya apa hubungannya naik pesawat dengan penuaan kulit? Dr Marmur menjelaskan, ketika berada di ketinggian, Anda menjadi lebih dekat dengan matahari. Sehingga matahari lebih mudah menembus jendela. Bukan hanya keriput, seringnya berpergian dengan pesawat dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Udara di atas sana juga sangat kering. Tanpa kelembaban yang baik, kulit lebih mudah kering dan mengerut.
Pencegahan: Minum air sebanyak mungkin selama penerbangan, hindari alkohol dan makanan asin, oleskan pelembab dan tabir surya SPF 15. Pastikan Anda mengoleskan sunblock 30 menit sebelum naik pesawat. Jika Anda duduk di samping jendela, tarik penutupnya ke bawah.
 
Stres
Stres meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat merusak kolagen dan elastin dan mengurangi kemampuan kulit untuk memperbaikinya sendiri. Tanpa Anda sadari, stres juga membuat ekspresi wajah berubah. Menurut Fredic Brandt, dermatologist di Miami dan New York, stres membuat wajah menegang, meringis dan mengerutkan kening. Kontraksi otot berulang-ulang tersebut dapat meninggalkan garis permanen.
Pencegahan: Olahraga dapat meminimalisir stres. Pilihlah olahraga seperti yoga, Tai Chi dan jalan cepat. Jenis olahraga ini dapat menurunkan tingkat ketegangan karena sirkulasi darah dan pernapasan mengalir lebih baik.
 
Menopouse
"Dengan menopouse, mengeluarkan sedikit estrogen," kata Arielle Kauvar, dermatologist dan Direktur New York Laser & Skin Care di New York City.
"Estrogen menstimulasi minyak dan produksi kolagen, kulit Anda menjadi kering, kerut dan mengendur."
Pencegahan: Untuk mencegah kerut sesudah menopouse, Anda dapat terapi peningkatan hormon atau hormon replacement Therapy (HRT).
 
Kurang tidur
Mary P Lupo, profesor dermatolog di Tulane University di New Orlens mengatakan, kulit dapat memperbaiki kondisinya di malam hari. Jika tidak mendapatkan tidur yang cukup dan nyeyak, jaringan kulit dapat rusak. Kurang tidur juga dapat memicu stres.
Pencegahan: Biasakan tidur selama delapan hingga sembilan jam setiap harinya. Agar tidur lebih nyenyak, matikan perangkat elektronik seperti lampu, TV dan handphone setengah jam sebelum tidur. Strategi lain, cobalah untuk tidur telentang. "Jika Anda biasanya tidur dengan wajah yang menyandar ke bantal, akan lebih mudah berkerut," jelas Lupo.
 

No comments:

Post a Comment