Tuesday, May 1, 2012

Komparasi Karburator KW Sampai Sudco


Bagi pencinta modifikasi motor, setelah boreup kapasitas mesin maka pilihan mengganti karburator berventuri besar menjadi satu keharusan demi menyuplai kebutuhan mesin akan campuran bahan bakar dan udara yang tepat.

Saat ini karburator Keihin PE 28 kian laris bak kacang goreng. Dari mulai versi asli yang berharga mahal sampai imitasi alias KW pun banyak peminatnya. Bahkan yang KW pun banyak pilihannya.

Versi mahal seperti keluaran Sudco dibanderol Rp 1,4 juta. Sedangkan versi KW atau abal-abal hanya Rp 300 ribu. Bikin penasaran, apakah perbedaan terhadap performa motor cukup jauh? Untuk membuktikan itu, pinjam karbu Keihin Sudco 28 dan PE Thailand dari MC Racing. Satu lagi PE abal-abal dari toko lain. Maklum MC Racing tidak jual yang palsu.

Pengujian menggunakan Dynojet 250i milik Aero Speed di Jl. H. Nawi No. 74, Jakarta Selatan, telp. (021)7201190. Motor yang digunakan Yamaha Mio 150 cc spek matic race dengan klep 29/24 mm. CDI BRT busi Denso Iridium dan bensin Pertamax. Yuk diuji...

PE ABAL-ABAL
Karburator PE 28 KW ini memang mirip dengan versi Thailand. Warna bodi karbu abu tua dan tutupnya abu muda. Namun terlihat kurang halus dalam pengerjaan.

Ciri mencolok dari luar, tutup mangkuk karbu ada lubang untuk lewat slang napas. Spuyer tanpa ukuran dan jarum skep gendut. Skepnya mudah baret.

Dalam pengujian menggunakan pilot 45 dan main-jet 120. Dari rpm bawah memang normal. Namun begitu sampai 10.000 rpm, mesin tidak mau ditarik lagi. Bisa jadi karena suplai bensin kurang lantaran jarum yang terlalu gendut. Semburan bensinnya kurang.

Grafik power serta torsi juga berada paling bawah. Artinya akselerasi di bawah PE Thailand dan Sudco.

PE THAILAND
Keihin PE 28 versi Thailand cirinya bodi karbu abu tua dan tutup skep abu muda. Jarum skep sedikit lebih kurus dibanding PE aba-abal. Di pasaran kini langka. Dulunya dijual Rp 500 ribu, kini bisa 850 ribu.

Ukuran pilot-jet, bawaan karbu 42. Sedangkan main-jet 152. Untuk pengujian, sesuai kemauan mesin berdasarkan uji AFR (Air Fuel Ratio) di dinotes, pilot-jet dipasang 45 dan main-jet 120.

Dari grafik power dan torsi terlihat garis merah. Dari putaran bawah sampai 9.000 rpm garisnya berada di tengah atau di atas karbu palsu.

Akselerasi lebih mantap dibanding karbu KW. Dipastikan akan meninggalkan jauh versi KW. Apalagi versi KW di atasnya tidak bisa jalan.

Grafik hasil pengujian. Garis biru PE KW, merah PE Thailand dan hijau PE Sudco

PE SUDCO
Keihin PE 28 Sudco bisa dikatakan racing banget dari tipe PE lainnya. “Dari brosur yang tertera di kardusnya tertulis off road use only,” jelas Miekeel, bos MC Racing di Jl. Kebon Jeruk IX, Kota, Jakarta Barat. Telepon (021) 62202361.

Cirinya berbeda dari Keihin Thailand atau KW. Di bodi karbu tertera tulisan Keihin yang besar. Tuas cuke menggunakan sistem tarik. Jarum skepnya paling kurus jika dibanding yang lain.

Di mangkuk karbu juga terdapat lubang untuk lewatnya slang napas. Perbedaan lain bodi karbu yang lebih terang dan tutupnya abu tua. Tuas untuk setelan langsam hitam dan lebih kecil.

Perbedaan mencolok di spuyer. Main-jet lebih panjang dibanding PE Thailand atau PE abal-abal. Sedangkan pilot-jet sama saja. Untuk penggantian spuyer tidak perlu bongkar mangkuk karbu. Cukup lepas tutup mangkuk pakai kunci 17.

Untuk keperluan pengujian, sesuai permintaan mesin, pilot-jet dipasangi 45 dan main-jet 120. Dari hasil running di dinotes, terlihat grafik warna hijau. Grafiknya paling atas.

Menandakan paling bagus dibanding yang lain. Dari putaran bawah sampai rpm 10.000 paling bagus. Mantap untuk akselerasi. Sesuai spek yang terlihat di brosur. Karakternya sesuai motor off road yang mementingkan power dan torsi di putaran bawah.

motorplus-online.com

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment