Friday, March 9, 2012

Tips Memilih Oli Mobil Yang Tepat (Bagian III)


Melanjutkan klasifikasi dari oli mesin mobil yang tepat pada bagian I dan bagian II, maka penulis ingatkan kembali mengenai fungsi, jenis, dan kekentalan oli mobil yang banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.

Kualitas
Kualitas oli mobil disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute).
Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001.
Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk katagori sebelumnya.
Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya.
Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli mobil SH didesain untuk mesin yang lebih lama.

Ada dua tipe API, S (Service) atau bisa juga (S) diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk mobil MPV atau pikap bermesin bensin. C (Commercial) diaplikasikan pada truk heavy duty dan mesin diesel. Contohnya katagori C adalah CF, CF-2, CG-4. Bila menggunakan mesin diesel pastikan memakai katagori yang tepat karena oli mobil diesel berbeda dengan oli mobil bensin karena karakter diesel yang banyak menghasilkan kontaminasi jelaga sisa pembakaran lebih tinggi. Oli Mobil jenis ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli mobil tetap bersih.

Sebagai tambahan, bila oli mobil yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kireja mesin bahkan merusaknya.

a. API mesin bensin
* SM (Current)
Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli mobil jenis ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.

* SL (Current)
Diperkenalkan pada 1 Juni 2001.Oli mobil ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengkonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli mobil ini juga cocok dengan
spesifikasi terakhir ILSAC sebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya

* SJ (Current) : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
* SH (Obsolete): Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
* SG (Obselete): Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
* SF (Obsolete): Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya

b. API mesin diesel
* CJ-4
Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain
untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli mobil dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada yang dimiliki oleh oli-oli mobil dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CJ-4 juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya.

* CI-4
Diperkenalkan sejak 5 September 2002. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli mobil CI-4 diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.

* CH-4
Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 1998. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli mobil CD, CE, CF-4, dan CG-4.

* CG-4
Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.

* CF-4
Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Bisa dipakai pada oli CD, dan CE.

* CF-2
Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II.

* CF
Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin off road, indirect injected dan beberapa mesin yang memakai bahan bakar dengan kandungan belerang/sulfur di atas 0.5%. Bisa mengganti pada oli CD.

Kontaminasi
1. Kontaminasi terjadi dengan adanya benda-benda asing atau partikel pencemar di dalam oli mobil.
    Terdapat delapan macam benda pencemar biasa terdapat dalam oli mobil yakni
   Keausan elemen. Ini menunjukkan beberapa elemen biasanya terdiri dari tembaga, besi, chrominium, aluminium, timah, molybdenum, silikon, nikel atau magnesium.
2. Kotoran atau jelaga. Kotoran dapat masuk kedalam oli mobil melalui embusan udara lewat sela-sela ring dan melaui sela lapisan oli mobil yang tipis kemudian merambat menuruni dinding selinder. Jelaga timbul dari bahan bakar yang tidak habis.
    Kepulan asam hitam dan kotornya filter udara menandai terjadinya jelaga.
3. Bahan Bakar
4. Air. Ini merupakan produk sampingan pembakaran dan biasanya terjadi melalui timbunan gas buang. Air dapat memadat di crankcase ketika temperatur operasional mesin kurang memadai.
5. Ethylene gycol (anti beku).
6. Produk-produk belerang/asam.
7. Produk-produk oksidasi Mengakibatkan oli mobil bertambah kental.
    Daya oksidasi meningkat oleh tingginya temperatur udara masuk.
8. Produk-produk Nitrasi. Nitrasi nampak pada mesin berbahan bakar gas alam.

Semoga Info Ini Bermanfaat

No comments:

Post a Comment