Tuesday, March 20, 2012

Tips Berkendara Aman di Musim Hujan


Setiap jalan memiliki kualitas yang bervariasi. Ada jalan yang mulus, bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Jika kondisi cerah, tentu mudah mengawasi jalan yang berlubang. Tapi bagaimana jika hujan lebat yang disertai angin kencang? Buat bikers, kondisi ini benar-benar layak diwaspadai.

Jika hujan tiba-tiba mengguyur, perlu kewaspadaan handling. Daya gigit ban dan aspal berkurang karena jalan licin. Di sini rider harus mewaspadai beberapa bagian agar cengkraman roda terhadap aspal tetap terjaga. Berikut beberapa poin penting yang wajib diwaspadai terkait musim hujan.

ANGIN KENCANG

Hujan disertai angin kencang tidak saja bikin handling berkendara sulit. "Tapi juga berbahaya jika ada pohon atau baliho yang rubuh."


Untuk itu, penggunaan safety gear perlu diperhatikan. "jangan pakai jas hujan ponco. Ketika angin kencang jasnya pada terbang ini membahayahan. Begitu juga penggunaan beberapa peranti seperti windshield berukuran besar. Tabokan angin ke peranti ini bikin motor mudah oleng."

JAGA BATAS KECEPATAN

Cuaca panas tiba-tiba hujan. Jika mendapati aspal basah apalagi bergelombang, rider dianjurkan tak melewati batas kecepatan 80 km/jam.

Khusus skubek berdiameter velg lebih kecil, handling dan kecepatan harus lebih diwaspadai. Di beberapa bagian, jalan beton mememerlukan kehati-hatian ekstra karena sangat licin.

Tips paling mudah adalah mengurangi tekanan ban sekitar 4 psi depan-belakang dari normal, 24 psi. Apapun jenis bannya, pastikan alur ban tak kurang dari 2 mm. Kurang dari itu air tak mampu dipompa keluar hingga ban tidak lengket di jalan hingga akhirnya jadi gampang terpeleset.

Tak cuma itu,
rider wajib lebih mengutamakan engine brake ketimbang kepakeman mengerem. Pindahkan gigi tinggi ke rendah secara perlahan dengan gas halus untuk menghindari roda mengunci.

Sebaliknya saat akselerasi, ikutin tips
peturing, urut gas lembut agar ban belakang tidak gampang sliding. Sekadar bagi pengalaman, saat macet dan jalan basah berlumpur, sebaiknya pilihlah jalan bekas lintasan truk atau mobil. Logikanya, areal ini lebih minim genangan dan lumpur hingga roda motor bisa mencengkram lebih baik.

TEKNIK BERKENDARA

Bedakan teknik pengereman jalan basah dan kering. Untuk kering, dominan roda depan. Sedang basah bagi secara merata depan-belakang dengan teknik set up and squeeze. Maksudnya tekan dan lepas rem secara bertahap. Istilahnya dikocok.

Demi kesempuraan handling saat hujan, bikers harus menguasai riding position yang benar. "Inilah yang paling dasar, sebelum paham cara ngerem, manuver dan lainnya, rider perlu paham betul RP yang benar."


Posisi riding ideal mengharuskan rider duduk mendekati tegak, pegangan kuat tapi fleksibel dengan siku menekuk. "Ini berhubungan langsung dengan tingkat refleks plus ketahanannya dalam mengemudikan motor."

ANTISIPASI MOTOR

Selain rider, langkah preventif juga patut diaplikasikan di motor dan perlengkapan mengendara. Misalnya, soal kelistrikan. Hujan membuat soket-soket basah kuyup. Bukan nya tidak mungkin, rider tiba-tiba kesetrum, kaget, hilang kendali. Berbahaya bukan!

Apalagi motor mogok. Agar tak terjadi, jangan malas untuk merawat motor dan memeriksa kabel bodi. Siapkan
sealent. Harganya sekitar Rp.5.000,- s/d Rp.10.000,-.

Untuk motor jenis sport, tangki di
back-bone dicopot dulu. Yang wajib dilindungi sealant semua kabel dan soket yang berarus positif semisal soket besar membagi arus listrik dari sepul untuk pengapian dan pengisian. 


Jangan lupa soket CDI, regulator dan relai lampu sein. Khusus CDI pastikan tutup kabel penyambung arus dari CDI ke koil terhindar dari air. Sekalian sambungan kabel busi dan kepala busi jika dirasa perlu.

Penting juga untuk membawa
cairan pembantu seperti WD 40 dan lap kering. Kalau tutup busi basah, tingal semprotkan cairan itu dan lap hingga kering. Juga penutup sekring aki dan relai starter listrik yang rawan dan anti terhadap air.


Semoga bermanfaat dan Keep Safety Riding


1 comment: